.\" Copyright 1993 Rickard E. Faith (faith@cs.unc.edu) .\" May be distributed under the GNU General Public License .TH LOGIN 1 "4 November 1996" "Util\-linux 1.6" "Linux Programmer's Manual" .SH NAME login \- masuk ke system .SH SYNOPSIS .BR "login [ " name " ]" .br .B "login \-p" .br .BR "login \-h " hostname .br .BR "login \-f " name .SH PENJELASAN .B login digunakan ketika hendak masuk ke sebuah system. Ia juga dapat digunakan untuk berpindah dari satu user ke user lainnya kapan saja (shell\-shell yang modern mendukung kemampuan ini). Jika tidak diikuti oleh sebuah argumen .B login system akan menanyakan nama user/username. Jika user tersebut .I bukan root, dan jika terdapat file .I /etc/nologin isi file tersebut akan tercetak di layar, kemudian login dihentikan. Biasanya ini dilakukan untuk mencegah login ketika system sedang dimatikan. Jika terdapat pembatasan akses tertentu pada user sebagaimana terdapat di .IR /etc/usertty , hal tersebut harus dipenuhi, atau login akan ditolak dan pesan .B syslog akan dibuat. Lihat section pada "Special Access Restrictions". Jika user adalah root, maka login harus dijalankan pada tty yang terdapat di .IR /etc/securetty . Kegagalan akan dicatat pada log melalui fasilitas .B syslog . Setelah kondisi\-kondisi tersebut dicek, anda akan dimintai password untuk kemudian dicek (jika ada password untuk username tersebut). Anda dapat mencoba sepuluh kali sebelum .B login dimatikan, tapi setelah kegagalan yang ketiga, respon yang diberikan akan sangat lamban. Kegagalan login akan dilaporkan melalui fasilitas .B syslog . Fasilitas ini juga dapat digunakan untuk melaporkan login yang berhasil. Jika file .I .hushlogin ditemukan, maka login secara "quiet" dilaksanakan (hal ini menonaktifkan pengecekan mail dan tidak menampilkan waktu login terakhir dan pesan yang ada untuk hari itu). Namun, jika terdapat file .I /var/log/lastlog , waktu login terakhir akan ditampilkan (dan kegiatan login yang sekarang akan dicatat). Kegiatan administratif secara acak, seperti mengeset UID dan GID untuk tty akan dilakukan. Variabel environment TERM dibuatkan, jika ia sudah ada (variabel environment lain akan dibuatkan jika option .B \-p digunakan). Kemudian variable environment HOME, PATH, SHELL, TERM, MAIL dan LOGNAME ditetapkan. Default PATH merujuk ke .I /usr/local/bin:/bin:/usr/bin:. untuk user biasa, dan ke .I /sbin:/bin:/usr/sbin:/usr/bin untuk root. Terakhir, jika login yang sedang dilakukan bukan login "quiet", pesan hari ini akan ditampilkan dan file dengan nama yang sama dengan user pada .I /usr/spool/mail akan diperiksa, dan sebuah pesan ditampilkan jika besar file tersebut tidak nol. Kemudian, shell untuk user berjalan. Jika shell untuk user tidak ditentukan pada .BR /etc/passwd , maka akan digunakan .BR /bin/sh . Jika directory tidak ditentukan pada .IR /etc/passwd , maka .I / digunakan (home directiry diperiksa pada file .I .hushlogin seperti dijelaskan sebelumnya). .SH OPTION .TP .B \-f Used to skip a second login authentication. This specifically does Digunakan untuk melewatkan pengecekan tahap kedua ketika login. Biasanya .B tidak berjalan untuk, dan kelihatannya tidak dapat berjalan dengan baik pada Linux. .TP .B \-h Digunakan oleh server lain (misalnya .BR telnetd (8)) to pass the name of the remote host to untuk melewatkan nama remote host ketika .B login sehingga dapat ditempatkan pada utmp dan wtmp. HAnya superuser yang dapat menggunakan option ini. .TP .B \-p digunakan oleh .BR getty (8) untuk memberi tahu bahwa .B login tidak mengubah environment .SH "PEMBATASAN AKSES TERTENTU/SPECIAL ACCESS RESTRICTIONS" File .I /etc/securetty mencatat nama\-nama tty dimana root boleh login. Nama device tty yang tidak berawalan /dev/ harus ditentukan pada setiap barisnya. Jika file tersebut tidak ditemukan, root boleh login di tty mana saja. .PP File .I /etc/usertty Menentukan tambahan batasan akses tertentu untuk user tertentu. Jika file ini tidak ditemukan, tak ada tambahan batasan akses yang diterapkan. File ini terdiri dari beberapa bagian. Ada tiga bagian yang mungkin ada : CLASSES, GROUPS dan USERS. Bagian CLASSES mendefinisikan kelas tty dan pola nama host, bagian GROUPS mendefinisikan tty dan nama host yang diperbolehkan berdasarkan per group, dan bagian USERS mendefinisikan tty dan host yang diperbolehkan berdasarkan per user. .PP Panjang setiap baris pada file ini tidak boleh lebih dari 255 karakter. Komentar diawali oleh karakter # yang berlaku hingga akhir baris. .PP .SS "Bagian CLASSES" Bagian CLASSES dimulai dengan kata CLASSES pada baris awal dalam huruf besar semua. Setiap baris berikutnya hingga permulaan bagian baru atau akhir file terdiri dari urutan kata\-kata yang dipisahkan oleh tab atau spasi. Tiap baris mendefinisikan kelas tty dan pola host. .PP Kata yang terdapat pada awal baris dijadikan sebuah definisi untuk sekumpulan nama untuk tty dan pola host yang ditentukan pada akhir baris. Kumpulan nama ini dapat digunakan untuk bagian GROUPS berikutnya atau bagian USERS. Nama kelas tidak boleh didefinisikan sebagai bagian dari sebuah kelas untuk menghindari masalah kelas rekursif. .PP Contoh bagian CLASSES: .PP .nf .in +.5 CLASSES myclass1 tty1 tty2 myclass2 tty3 @.foo.com .in -.5 .fi .PP File di atas mendefinisikan .I myclass1 dan .I myclass2 sebagai sebelah kanan yang saling berhubungan. .PP .SS "Bagian GROUPS" Bagian GROUPS mendefinisikan tty dan host yang diperbolehkan berdasarkan per group UNIX. Jika seorang user adalah anggota sebuah group menurut .I /etc/passwd dan .I /etc/group dan jika sebuah group disebutkan pada bagian GROUPS di .I /etc/usertty maka user diberikan akses jika memang itu group\-nya. .PP Bagian GROUPS diawali oleh kata GROUPS dalam huruf besar semua pada permulaan baris dan tiap baris selanjutnya merupakan urutan kata\-kata yang dipisahkan oleh spasi atau tab. Kata pertama pada sebuah baris adalah nama group dan sisanya menentukan tty dan host dimana anggota group tersebut boleh mendapatkan akses. Ketentuan ini dapat mengikutsertakan kelas yang telah didefinisikan pada bagian CLASSES sebelumnya. .PP Contoh bagian GROUPS .PP .nf .in +0.5 GROUPS sys tty1 @.bar.edu stud myclass1 tty4 .in -0.5 .fi .PP Contoh ini menentukan bahwa anggota group .I sys boleh log in pada tty1 dan dari host\-host yang terdapat pada domain bar.edu. User yang terdapat pada group .I stud boleh log in dari host\-host/tty\-tty yang ditentukan pada kelas myclass1 atau dari tty4 .PP .SS "Bagian USERS" Bagian USERS dimulai dengan kata USERS dalam huruf besar semua pada awal baris, dan tiap baris berikutnya adalah urutan kata\-kata yang dipisahkan oleh tab atau spasi. Kata pertama pada sebuah baris adalah username dan sisanya merupakan definisi tentang tty dan host tempat user boleh log in. Ketentuan ini dapat melibatkan kelas yang didefinisikan pada bagian CLASSES sebelumnya dan. Jika tak ada header bagian yang tercantum pada awal file, bagian pertama secara defaults adalah bagian USERS. .PP Contoh penggunaan bagian USERS: .PP .nf .in +0.5 USERS zacho tty1 @130.225.16.0/255.255.255.0 blue tty3 myclass2 .in -0.5 .fi .PP KEtentuan ini mengizinkan zacho hanya boleh login pada tty1 dan dari host\-host yang alamat IP\-nya terletak di kisaran 130.225.16.0 \- 130.225.16.255, dan user bernama blue boleh log in dari tty3 dan apa saja yang disebutkan pada kelas myclass2. .PP Mungkin terdapat sebuah baris pada bagian USERS yang dimulai dengan sebuah username bernama *. Ini adalah aturan default dan ia akan diterapkan pada user yang tidak tercantum pada baris\-baris definisi. .PP Jika user ditemukan pada baris USERS dan GROUPS maka user tersebut boleh mengakses dari gabungan tty/host yang disebutkan pada ketentuan tersebut. .SS Origins Ketentuan mengenai tty dan pola host yang digunakan sebagai ketentuan pada kelas, group dan user disebut origin. Sebuah origin bisa memiliki format berikut: .IP o Nama sebuah device tty tanpa awalan /dev/, contohnya tty1 atau ttyS0. .PP .IP o String @localhost, artinya user boleh melakukan telnet/rlogin dari local host ke host yang sama. Ini juga membolehkan user untuk menjalankan perintah: xterm \-e /bin/login. .PP .IP o Sebuah akhiran nama domain seperti @.some.dom, artinya user boleh melakukan rlogin/telnet dari host mana saja yang nama domainnya berakhiran @.some.dom .PP .IP o Kisaran alamat IPv4, ditulis @x.x.x.x/y.y.y.y dimana x.x.x.x adalah alamat IP pada notasi desimal biasa dan y.y.y.y adalah bitmask dalam notasi yang sama yang menentukan bit mana pada alamat tersebut untuk dibandingkan dengan alamat IP dari remote host. Contohnya @130.225.16.0/ 255.255.254.0 berarti user boleh rlogin/telnet dari host mana saja yang alamat IP\-nya berada pada kisaran 130.225.16.0 \- 130.225.17.255. .PP Origin di atas boleh diawali oleh penentuan waktu menurut syntax: .PP .nf timespec ::= '[' [':' ]* ']' day ::= 'mon' | 'tue' | 'wed' | 'thu' | 'fri' | 'sat' | 'sun' hour ::= '0' | '1' | ... | '23' hourspec ::= | '\-' day\-or\-hour ::= | .fi .PP Contohnya, origin [mon:tue:wed:thu:fri:8\-17]tty3 berarti log in diperbolehkan pada hari senin hingga jumat pukul 8:00 dan 17:59 (5:59 pm) pada tty3. Ini juga menunjukkan bahwa kisaran jam (seperti 10) menandakan waktu berkisar antara 10:00 dan 10:59. .PP Jika tidak menentukan waktu untuk tty atau nama host berarti lo gin dari origin tersebut diperbolehkan untuk setiap waktu. Jika anda memberikan awalan waktu, yakinkan untuk menentukan baik kumpulan hari dan waktu yang agak dilebihkan. Penentuan waktu tidak boleh berisi spasi. .PP Jika tidak ada aturan diberikan maka user yang tidak ditemukan pada .I /etc/usertty boleh log in dari mana saja. .PP .SH FILES .nf .I /var/run/utmp .I /var/log/wtmp .I /var/log/lastlog .I /usr/spool/mail/* .I /etc/motd .I /etc/passwd .I /etc/nologin .I /etc/usertty .I .hushlogin .fi .SH "SEE ALSO" .BR init (8), .BR getty (8), .BR mail (1), .BR passwd (1), .BR passwd (5), .BR environ (7), .BR shutdown (8) .SH BUGS Linux, tidak seperti sistem operasi draconian, tidak mengecek quota. Option tidak resmi pada BSD .B \-r tidak dapat digunakan. Ini mungkin dibutuhkan oleh program